Kamis, 27 Desember 2018
TASAWUF SESUNGGUH NYA
BELAJAR ATAU MENJALANI..?
Oleh: Andy Firmansyah
27 Desember 2018
Ini yang banyak tidak di ketahui bagi para pencari Tuhan. Saya akan bongkar agar kalian semua paham di mana posisi kalian saat ini.
Orang yang sedang mempelajari ilmu tasawuf itu miskin nya itu ya di buat-buat. Semua itu atas keinginan nya sendiri. Anti harta, anti dunia, anti kemewahan. Ia lebih rela hidup prihatin dan menyusahkan diri nya sendiri.
Terlalu sibuk dengan dunia nya sendiri sehingga tidak bisa bersosial. Terkadang ia rela menghinakan diri nya sendiri agar bisa lepas dari kemelekatan duniawi. Bahkan bermacam-macam ritual ia jalani untuk bisa hidup prihatin. Ini adalah ciri-ciri orang yang sedang belajar tasawuf..!
Berbeda dengan orang yang sedang menjalani tasawuf. Miskin nya itu ya bukan karena kehendak nya. Tetapi ya kehendak Allah untuk mendidik nya agar tidak terlalu cinta dunia. Allah lah yang menghinakan dan mengikis keegoan diri nya. Bukan mau nya sendiri.
Di situlah beda nya yang sedang belajar dan yang sedang menjalani.. dimana kah posisi kita..?
Orang yang sedang belajar tasawuf pasti hidup nya terpuruk berkepanjangan.. miskin penuh kehinaan.. Bahkan ada yang gila tak tentu arah. Ia anggap itu sudah benar, padahal itu mabuk ketuhanan. Sudah pasti kehidupan nya hancur dan tak produktif. Pasti rumah tangga hancur berantakan. Itu ya karena ia cari penyakit sendiri.
Berbeda dengan orang yang sedang menjalani tasawuf. Keterpurukan nya itu ya tidak berkepanjangan. Setelah jatuh miskin, hina, terpuruk, maka Allah akan kembali memuliakan nya.
Inti nya Allah hanya ingin ia lepas kemelekatan dunia. Setelah ia tak terlalu cinta lagi pada dunia. Maka Allah kembalikan lah dunia pada nya.
Jadi, dimana posisi kita..?
Sedang belajar.. atau kah sedang menjalani..?
https://kata-andy.blogspot.com/2018/12/tasawuf-sesungguh-nya.html
Telah ku katakan dulu dan akhir nanti
CINTAKU SATU………….
Cintalah hanya kepada Allah. Jangan terpaut atau tersangkut hati kepada selain Allah. Biarpun suami, biarpun isteri dan biarpun anak!. Cintalah kepada Allah, lantaran cintakan Allah, nanti akan diberi Allah cinta yang sebenar!. Kerana cinta kepada Allahlah makanya kita akan menikmati cinta sebenar!. drp hj shaari
Don’t judge a book by its cover…
Jgn di nilai buku mll kulitnya shj…
bukan kah ini pepatah yg selalu digunakan…
tanpa serban, jubah, janggut dn sbginya ilmu tetap masi bole d sampaikn…
Benar
kedua-duanya sekali,jika itu ketentuan Allah
Bila kita duduk di ILMU KULIT kulit la juga yg kita pandang….kulit jugalah yg kita makan…
Sehinggah lupa bahawa sanya rasa sedap itu terletak pada isinya bukan pada kulitnya…
Sukalah sy mengambil kira fitra kejadian alam mahupun kejadian alam diri sendiri… istilahnya berbunyi seperti malam dan siang tak kan berlaku dalam satu masa yg sama…
Dalam satu masa yg sama bila anda ingin memandang keburukan saudara anda, maka masa yg sama juga anda takkan terlihat kebaikan yg ada padanya..
Hati ini memang khusus hanya utk satu perkara didalamnya tak boleh ada dua.. jika hati memandang ALLAH…akan terpandanglah ALLAH saja… jika memandang makhluk.. akan terpandanglah makhluk… kedua2 hal takkan berlaku serentak.. jadi kena MENTEN..
Antara ilmu dgn serban…
Serban perlukan ilmu…TAPI
ilmu tak perlukan serban……….
Serban itu kulit,
Ilmu itu isinya…
ALLAH tak perlukan kulit sebab kulit ALLAH yg duluan buat..
Tapi.. ALLAH hanya memandang pada hati yang suci..
Benar kata tuan itu. Terima kasih kerana tuan diantaranya yang berhati basyirah. amin drp hj shaari