Manusia hidup didunia ini hanyalah sebagai tetamu. Sebagaimana sabda Rasulullah saw yang bermaksud ;
"Adalah kamu semuanya manusia dudunia ini hanyalah tetamu"
Jadi semua manusia didunia ini adalah sebagai tetamu dan dunia ini hanyalah tempat pertamuan.
Hakikat manusia asalnya bukan didunia, yabg asli dari dunia hanyalah jasmani manusia, sedangkan rohani asalnya bukan dari dunia.
Jadi yang dimaksudkan dengan "manusia sebagai tetanu" adalah ruhaninya bukan jasmaninya.
Dab bila status manusia (ruhaninya) itu hanya sebagai tetamu, maka tentunya waktu berada didunia tidaklah lama, mesti akan kembali ketempat asalnya.
Kerananya disetiap hari ada jutaan yabg lahir kedunia (ada yang bertamu) dan ada yang mati (pulang keasalbya) terus menerus tidak pernah putus.
Oleh kerana itu sebagai tetamu didunia ini, maka Nabi Muhammad diserukan untuk "Mengambil masjid sebagai tempat tinggal" sebagaimana lanjutan dari hadis diatas yang bermaksud "naka ambillah mesjid-masjid sebagai tempat tinggal"
Jika kita diperentahkan oleh nabi untuk menjadikan mesjid sebagai tampat tinggal atau rumah .
Aakah maksudnya hadis ini?
Apakah kita harus menjadikan mesjid sebagai tempat memasak dan sebagainya?,
Jika difahami secara zahir memang demikian dan perentah tersebut pasti membawa masaalah, mengundang pertengkaran, oleh sebab itu untuk memahami hadis ini, tidaklah boleh secara zahir sahaja.
Adapun maksud dari hadis tersebut adalah "Agar ruhani manusia itu menjadikan jasmaninya sebagai tempat tinggal, sebagai tempat mengabdikan kepada Allah (mesjid)"
Rasulullah bersabda yang membawa maksud " Bumi itu semuanya adalah mesjid (untuk umatku)"
Rasulullah bersabda yang membawa maksud " Bumi itu semuanya adalah mesjid (untuk umatku)"
Jadi menurut rasulullah bumi ini semuanya adalah mesjid (tempat menyatakan sujud, tempat mengabdi kepada Allah)
Jasmani manusia adalah dari bumi, jika dikatakan bumi itu mesjid, maka automatik jasmani kita adalah mesjid. Jadi mesjid-mesjid jasmani ini siapa yang menempatinya?
Maka perintah "jadikan mesjid sebagai rumah (tempat tinggal)" beerti yang dimaksudkan adalah menjadikan jasmani kita ini sebagai tempat tinggal, sebagai sangkar, sebagai tempat untuk menyatakan sujud kepada Allah, tempat pengabdian roh atau tempat pengabdian tetamu dari alam kesunyian.